RSS

Pages

Resensi Film

SPY KIDS 4
All The Time In The World



            Spy kids : all the time in the world sudah rilis di Indonesia dan seri yang kali ini menggunakan teknologi yang lebih canggih daridapa seri sebelumnya yaitu teknologi 4D. Film pertama ini keluar pada  tahun 2001, yang berarti sudah berjarak 10 tahun dari perilisan film terakhirnya. Film keempat ini masih disutradarai, ditulis, dan diproduseri oleh Robert Rodriguez. Namun, film keempat ini terasa begitu berbeda karena Rodriguez menghadirkan banyak tokoh yang sama sekali baru, kecuali penampilan istimewa Alexa Vega dan Daryl Sabara yang telah beranjak dewasa. Film keluarga ini berhasil menuai pujuan – pujian dari para kritikus film dunia. 

Film ini menceritakan kepada keluarga Marissa Wilson (Jessica Alba), adik dari karakter Gregorio Cortez yang merupakan ayah dari Carmen dan Juni Cortez yang diperankan Vega dan Sabara. Marissa memutuskan untuk pensiun dari pekerjaannya setelah kelahiran anak pertamanya dan fokus mengurusi dua anak tirinya yang kembar, Rebecca (Rowan Blanchard) dan Cecil (Mason Cook). Tak banyak yang tahu kalau Marissa Cortez Wilson sebenarnya adalah mantan agen rahasia yang bertugas di OSS (Organization of Super Spies).
google.com
 Marissa kembali mendapatkan panggilan dari OSS untuk menyelesaikan kasus pencurian waktu yang dilakukan oleh oknum yang menamakan dirinya “Time Keeper” (Jeremy Piven). Bahayanya, Time Keeper mencari kalung yang berisi batu safir merah yang dapat digunakan untuk melancarkan aksinya yang ternyata selama ini disimpan oleh Marissa dan diturunkan ke anak perempuan tirinya, Rebecca.
Kemudian Rebecca dan Cecil pun harus menerima kenyataan bahwa mereka harus bekerja sama dengan ibu tiri mereka.

Secara keseluruhan, Spy kids 4 ini harus diakui sama sekali tidak memiliki perkembangan yang berarti jika dibandingkan dengan jalan cerita yang telah ia hadirkan di tiga seri ini sebelumnya dan masih menggunakan formula yang sama seperti film-film Spy Kids sebelumnya. Sayangnya, kesetian terhadap formula sama tersebut yang membuatnya malah tampil membosankan dan tidak menawarkan sesuatu yang baru. Jalan cerita dari seri keempat ini  juga sangat mudah untuk ditebak, begitu klise dengan adegan-adegan yang terlalu familiar hingga deretan joke - joke yang sama sekali gagal untuk menghasilkan hiburan. Mungkin saja ini akan menghibur untuk penonton anak, tetapi akan sangat mengecewakan dan membosankan untuk penonton dewasa.

1 komentar:

Miliana mengatakan...

salah satu film anak yg keren

tepung tapioka sama dengan tepung apa

Posting Komentar