RSS

Pages

Resensi Film

Alangkah Lucunya Negeri Ini


 
Judul                :   Alangkah Lucunya Negeri Ini. 
Sutradara          :   Deddy Mizwar.
Produser           :   Zairin Zain.
Pemain             :  Reza Rahardian, Deddy  Mizwar, Slamet Raharjo, Jaja Miharja dkk
Bahasa             :   Indonesian.
Durasi              :   110 menit.


Film yang disutradarai oleh pemenang piala citra ini mengisahkan tentang seorang pemuda yang bernama Muluk yang sedang sibuk mencari pekerjaan untuk membanggakan kedua orang tuanya. Dia lulusan S1 manajemen. Sejak lulus dari bangku perkuliahan, Muluk belum juga mendapatkan pekerjaan. Dia tak pernah putus asa untuk mendapatkan pekerjaan meskipun  selalu gagal. 
          
Suatu hari ketika Muluk sedang melamar kerja di sebuah perusahaan secara tidak sengaja dia melihat seorang anak sedang mencopet yang bernama Komet. Anak tersebut bisa bilang professional dalam hal ini. Muluk dengan perasaan yang sangat kesal akan mengancam Komet ke polisi karena perbuatannya tadi. Meskipun begitu, itu merupakan sebuah keberuntungan bagi Muluk karena kejadian itu membuat Muluk mendapatkan pekerjaan. Kemudian muluk berkenalan dengan Komet. Melalui perkenalan tersebut Komet membawa Muluk ke tempat tinggal yang dia tempati bersama teman-teman se-profesi dan bosnya yang bernama Jarot. Mereka terbagi atas 3 jenis : copet mall, copet pasar, dan copet angkot. Lalu Muluk mengajak Jarot kerja sama. Dia menawarkan ilmu yang dia dapat sewaktu kuliah untuk mengelola keuangan mereka yang didapat dari hasil mencopet dan mendidik anak-anak tersebut menjadi anak yang berpendidikan yang kelak tidak akan mencopet lagi. Dengan syarat 10% dari hasil mencopet tadi di ambil oleh Muluk. Dan Jarot pun setuju dengan ide Muluk.



Muluk melakukan ide tersebut dibantu oleh 2 sahabatnya yakni : Samsul yang kerjanya main di pos ronda dan Pipit yang sukanya ikut acara kuis di TV. Mereka bertugas mengajari para pencopet tentang pelajaran dan ilmu agama. Mendengar berita bahwa Muluk sudah mendapatkan pekerjaan,  ayahnya yang bernama Pak Makhbul senang bukan main. Saking senangnya Pak Makhbul menyampaikan kabar baik ini kepada ayah Rahma, Haji Sarbini. Begitu juga dengan ayah Pipit senang melihat anaknya mendapatkan pekerjaan dan tidak lagi menggantungkan kuis yang diadakan di TV.

Sebuah permasalahan itu tiba ketika ayah mereka bertiga ( Muluk, Samsul, Pipit ) ingin melihat tempat anak mereka bekerja. Lalu ayah mereka langsung kaget dan sedih sewaktu anak mereka ternyata bekerja untuk para pencopet dan makan dari hasil uang copet. Sampai menangis di musola meminta ampun.

Akhirnya Muluk tidak lagi bekerja dengan pencopet. Dia belajar menyetir mobil demi ayahnya. Kemudian Komet dkk bingung memilih antara bekerja menjadi pedagang asongan atau pencopet kembali. Dan para pencopet memilih untuk jadi pedagang asongan. Di sela-sela Muluk sedang belajar menyetir mobil, dia tiba-tiba melihat satpol pp mengusir dan menangkap semua pedagang asongan termasuk Komet dkk. Melihat kejadian itu Muluk tidak tega terutama dengan Komet dkk. Dan dia berpikir bahwa lebih baik dia yang ditangkap daripada mereka karena dia yang menyuruh mereka untuk jadi pedagang asongan. Di akhir cerita satpol pp menangkap Muluk dan Komet dkk menangis melihat kejadian tersebut tetapi di satu sisi Muluk juga bangga melihat Komet dkk karena mereka bisa meninggalkan pekerjaan lamanya menjadi pencopet.

Film ini mengandung banyak sekali pesan-pesan yang buat kita pelajari yaitu :
·         Secara tidak langsung melukiskan keadaan bangsa Indonesia saat ini yaitu kemiskinan yang saat ini belum dapat diselesaikan dan pendidikan yang belum merata dan dikemas kedalam bentuk film komedi atau humor dan juga mengangkat sisi religius.
·         Di film ini juga mengungkapkan betapa ketidakadilannya masyarakat bangsa ini.
·         Berani mengkritik kesejahteraan sosial.
·         Berani  menyindir permasalahan yang sering terjadi di negeri ini. Misalnya : korupsi, pengangguran dimana-mana dll.
·         Tidak selalu orang yang lulusan S1 mudah mendapatkan pekerjaan.
·         Dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air yang disajikan melalui iringan lagu “tanah air” di akhir cerita..


                       
 

0 komentar:

Posting Komentar