FINAL DESTINATION 5
Dalam postingan saya yang kali ini, saya akan meresensi sebuah film horror yang taka sing lagi unutk kita dengar. Bagi kalian – kalian yang penyuka film – film horror, wah wajib hukumnya buat kalian unutk nonton film yang satu ini. Apalagi kalau kalian sudah pernah nonton seri sebelum-sebelumnya dari film ini. Final destination 5 adalah film horror yang sangat memacu adrenalin kita. Di seri ke 5 ini menghadirkan beberapa jebakan kematian dengan tingkat kesadisan dan kengerian yang melebihi jebakan kematian yang hadir pada seri-seri sebelumnya serta dapat mengobati rasa kekecewaan kalian ketika nonton seri yang 4 yang ceritanya kurang menarik (menurut saya).
Dalam postingan saya yang kali ini, saya akan meresensi sebuah film horror yang taka sing lagi unutk kita dengar. Bagi kalian – kalian yang penyuka film – film horror, wah wajib hukumnya buat kalian unutk nonton film yang satu ini. Apalagi kalau kalian sudah pernah nonton seri sebelum-sebelumnya dari film ini. Final destination 5 adalah film horror yang sangat memacu adrenalin kita. Di seri ke 5 ini menghadirkan beberapa jebakan kematian dengan tingkat kesadisan dan kengerian yang melebihi jebakan kematian yang hadir pada seri-seri sebelumnya serta dapat mengobati rasa kekecewaan kalian ketika nonton seri yang 4 yang ceritanya kurang menarik (menurut saya).
Final destination 5 ini disutradarai oleh Steven Quale dengan penulis cerita Eric Heisserer. Pemeran utama film ini antara lain Nicholas D’agosto, Emma Bell dan Miles Fisher dan durasi selama 95 menit. Ceritanya diawali ketika 11 tahun setelah kecelakaan penerbangan 180. Sam Lawton (Nicholas D’Agosto) bersama kekasihnya Molly Harper (Emma Bell), dan beberapa penumpang lainnya menaiki bus interline city dalam acara retreat menuju Vancouver. Sam mendapatkan penglihatan bahwa sebuah jembatan yang akan ia lewati akan runtuh, selama dalam perjalanan beberapa pertanda juga sudah terbaca dan dirasakan oleh Sam, namun karena Sam tidak mau merusak acara liburannya, dia akhirnya memilih diam dan mengontrol dirinya agar tidak menjadi terlihat bodoh di depan teman-temannya.
Apa yang dirasakan oleh Sam benar terjadi. Perasaan buruk yang dialami oleh Sam terbukti saat bus yang mereka tumpangi melewati jembatan gantung Lions Gate. Tiba – tiba Bus yang ditumpangi Sam dan mobil-mobil lainnya sedang berada diatas jembatan, tanpa disadari salah satu rangka jembatan mulai bengkok dan patah menembus bagian jembatan hingga mobil yang berada tepat dibawah rangka baja tersebut jatuh.
Setelah kejadian mengerikan itu, beberapa korban mulai berjatuhan.
Seorang penumpang, Dennis (David Koechner) yang hendaknya akan menyelamatkan diri harus menerima kenyataan dirinya mati mengenaskan saat sebuah tangki aspal panas tumpah dan menyiram dirinya. Belum lagi saat seorang lelaki Michael (Arlen Escarpeta) yang saat itu kaget melihat Isaac terbunuh langsung berlari menyelamatkan diri, namun naas, baut besar pertama yang berguna untuk menyangga kabel baja terlepas dan menghantam kepalanya. Tetapi Sam dan Molly hampir selamat, sayangnya ternyata maut memang sudah menentukan takdir keduanya, Sam tewas karena kejatuhan papan gerigi besi yang mengenai tubuhnya. Sementara itu, Molly menjadi satu-satunya orang yang selamat dalam kecelakaan itu.
Pada dasarnya, alur ceritanya tidak jauh berbeda dengan sequel-sequel sebelumnya. Yaitu dimana ada seseorang yang diberi kemampuan untuk melihat masa depan (tentang kematian) yang berusaha menghindari peristiwa-peristiwa yang dapat membunuhnya. Cerita itu sebenarnya sedikit gampang ditebak. Umumnya alur ceritanya tentang melihat masa depan, urutan kematiannya pun sesuai firasat yang diperoleh oleh pemeran utama. Beda ketika nonton seri ketiga atau pertama. Urutan kematian tidak bisa langsung ditebak, tetapi kita disuruh berpikir dulu.
Film ini bagus dan cukup memuaskan untuk film-film bertema horor, thriller atau slasher. Bagi pecinta film Final Destination series pasti setuju kalau film ini lebih baik dari dari seri sebelumnya, Final Destination 4. Kecelakaan sirkuit yang menghancurkan tribun dan kronologi kebakaran di belakang bioskop sangat dipaksakan dan cenderung kurang logis. Saya sebagai pecinta film yang satu ini pasti tetap menantikan seri selanjutnya yang harus kebih begus daripada seri sebelum-sebelumnya.
0 komentar:
Posting Komentar